Artikel Blog

Menjadi Pemimpin

Menjadi pemimpin itu susah susah gampang, kenapa begitu? Baru merasakan menjadi pemimpin sebentar dalam hitungan 3 hari, udah kerja sendiri lagi mulai hari ini setelah staf anyar mengundurkan diri karena masalah pribadi. Yah tidak sepenuhnya menyalahkannya dan tidak berbuat membuatnya untuk bertahan, yah ini menjadi pengalaman baru, ilmu baru bagaimana memimpin, hidup adalah belajar. Mungkin cara yang diterapkan terlalu arogan, keras, disiplin waktu kerja, etos kerja tinggi seolah-olah tidak diberikan ruang buat istirahat, hari pertama langsung digenjot/dituntut mengerjakan ini itu dan tidak memberikan waktu buat beradaptasi dengan yang lain. Tidak cukup hanya dengan melihat kekurangan orang lain dalam memimpin, lalu memperbaiki menerapkan dengan staf baru namun ternyata salah juga. Memimpin itu bawaan karakter, tidak dapat dipelajari secara teori. Mungkin lebih cocok seorang pemimpin yang dapat merangkul orang yang dipimpinnya untuk bersama melangkah maju daripada pemimpin yang memberi perintah dan mendorong maju karena perbedaan langkah sehingga dapat menyebabkan seseorang kejlungup (jatuh tertelungkup). hehehehe... Kagum dengan model kepemimpinan bos muda nan cantik pula di sebuah usaha digital printing yang senantiasa siap melayani karyawan karyawatinya dengan belanja sendiri kebutuhan stock yang habis, membelikan makan siang dengan meminjam sepeda karyawatinya, tidak harus dengan mobil. Karyawan adalah aset berharga yang harus dijaga, dihargai karena tanpa karyawan yang merasa diperlakukan dengan baik, sebuah usaha akan mengalami perkembangan yang lambat.